Ekspedisi Merah adalah acara petualang yang memburu mitos-mitos masyarakat Indonesia dan berusaha untuk memastikan kebenaran dari mitos tersebut. Acara yang disiarkan di antv ini diduga rekayasa karena efeknya yang berlebihan dan banyak adegan yang sama di setiap episodenya serta adegannya seperti akting.
Banyak adegan yang sama di setiap episodenya seperti:
1. Adegan kesurupan, setiap episodenya pasti ada salah satu pemainnya atau orang yang diwawancarai.
2. Yang terkena sial dalam setiap episodenya adalah orang yang sama, yaitu Bayu.
3. Desa yang dkunjungi selalu sepi. Pernah suatu episode tim EM berkunjung ke desa yang tidak terlalu terpencil, tapi tetep yang muncul hanya 1 atau 2 orang saja. Padahal kalau kita menonton acara petualangan lain atau reality show lainnya, banyak orang yang berkerumun karena ada kamera tv, apalagi yang dikunjungi adalah orang-orang desa.
4. Orang yang diwawancarai biasanya marah-marah dulu sebelum memberi keterangan dan marahnya terlihat akting. Padahal kalau kita menonton acara Jejak Petualang TRANS7, kalau mewawancarai seseorang juga benar-benar diwawancarai seperti halnya reporter berita.
3. Ending acara Ekspedisi Merah sangat tidak jelas. Penelusuran akan mitos yang dicari tidak pernah terungkap hingga awal episode.
Adapun argumen yang menguatkan bahwa acara ini hanyalah rekayasa adalah sebagai berikut.
1. Pada episode pencarian lembu putih, akting para warganya sangat terlihat. Pada suatu adegan, seorang pemuda tewas di sungai kemudian si ibu dari pemuda itu mendatanginya, ia menagis melihat anak satu-satunya telah tewas. Ia pun menangis tapi tak mengeluarkan air mata dan dari gaya bicaranya terlihat akting seperti artis agency yang sering disewa untuk adegan reka ulang.
2. Kalau acara reality show biasanya jika ada orang yang marah langsung menunjuk kamera, Tapi dalam acara Ekspedisi Merah, jika terjadi perkelahian yang diserang adalah timnya bukan kameramennya. Sempat kamera menyorot tim EM dari depan, padahal dari kameramen tempat berdiri adalah pihak orang yang akan menyerang. Kalau benar-benar mereka marah, mana mungkin kameramen yang sangat dekat tidak diserang.
3. Jika ada penampakan, yang disorot bukan penampakannya tapi malah tim EM.
4. Tentang sensor gerak yang dibawa oleh tim EM juga ada kejanggalan. Saya tidak tahu persis cara kerja sensor gerak tersebut. Yang saya tahu, sensor gerak akan berbunyi kalau menangkap pergerakan. Padahal para tim EM selalu bergerak saat pengintaian, mengapa sensor gerak itu tidak berbunyi.
5. Kehadiran orang misterius yang selalu datang dari samping.
6. Kamera tidak pernah diserang sejak awal episode hingga saat ini.
7. Rekayasa semakin jelas pada episode "Ekspedisi Mengungkap Rahasia 2010". Ada banyak sekali adegan yang direkayasa dan meskipn terlihat rekayasa, alur ceritanya tidak jelas. Seperti biasa, ada adegan kesurupan, Bayu yang kena musibah, dan lain-lain. Dan pada suatu malam kabel kameranya terlihat. Hal ini membuktikan bahwa kameramen Ekspedisi Merah memakai kamera berkabel dan pastinya ada sumber listrik di sekitar tempat itu. Bisa dipastikan ada mobil tak jauh dari situ. Mungkin kalau tidak disorot kamera mereka naik mobil, tidak berjalan kaki.
Sebenarnya masih banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang ada dalam acara ini. Jika Anda sama sekali belum pernah menontonnya, cukup satu kali menonton pun Anda akan meragukan keaslian acara ini.
Penelusuran tentang acara Ekspedisi Merah akhirnya benar-benar terungkap, bahwa acara Ekspedisi Merah yang berlabel acara petualang ternyata hanya mitos belaka. Kalau pihak antv membantah bahwa acara ini adalah bukan rekayasa, bagaimana mereka menjelaskan argumen-argumen saya di atas?
Mungkin Anda bisa menjelaskannya.
Jumat, 21 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Komennya dong gan, makasih.. ;;)